Makna Hari Raya Galungan
Warga masyarakat Bali yang beragama Hindu merayakan Galungan
pada Rabu (5/4), Hari raya ini diperingati setiap 210 hari sekali
dengan menggunakan kalender Bali,hari istimewa umat Hindu tersebut jatuh
pada Hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan) Sebagai
hari kemenangan kebenaran melawan kejahatan.

Perayaan
ini juga yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung
ke Bali. Selain sebagai upacara keagamaan bisa dipastikan para wisatawan
balik local maupun asing kerap ikut ambil bagian dalam upacara
tersebut. Paling tidak wisatawan akan tertarik untuk mengambil gambar
saat momen tersebut.
Hal Menarik Pada Hari Raya di Bali
- Perbankan Tutup

Pada
hari raya ini seluruh kegiatan perbankan dinonaktifkan. Selain untuk
menghormati perayaan Galungan, kebijakan ini diadakan karena sebagian
besar karyawan perbankan juga turut serta dalam perayaan tersebut. Hal
ini dikonfirmasi oleh salah satu pimpinan BNI wilayah Bali, Anak Agung
Gede Agung Dharmawan. Namun begitu para nasabah bank tetap bisa
melakukan transaksi perbankan melalui internet banking maupun ATM.
- Makanan Khas

Seperti
halnya hari raya besar umat agama lain, Galungan juga mempunyai makanan
khas yang identik dengan perayaannya. Berikut adalah makanan khas bali
yang disajikan saat Galungan :
- Balung, Makanan sejenis makanan sup dan berkuah. Bisa terbuat dari daging Babi, Sapi ataupun ayam sesuai dengan selera masing-masing.
- Brengkes, makanan khas ini dibuat dari lawar dicampur dengan darah binatang atau sering disebut lawar merah.
- Be celeng, atau daging babi yang dimasak. Biasanya ditambah bumbu genep bali dan diaduk rata dengan daging babi. Setelah itu didiamkan beberapa menit untuk kemudian digoreng.
- Tradisi
Saat
Galungan tiba umat Hindu Bali mempunyai beberapa tradisi yang
dilakukan. Kegiatan ini sering juga diikuti oleh wisatawan yang sedang
berada di bali saat itu. Berikut tradisi menarik yang dilakukan saat
Galungan:
- Pergi ke Pura

Umumnya
umat Hindu akan berpakaian adat dengan dominan warna putih. Para
perempuan membawa sesaji di kepala. Mereka secara bersamaan menuju Pura
di sekitar tempat tinggalnya. Momen tersebut salah satu momen yang
ditunggu oleh para wisatawan untuk didokumentasikan.
- Penjor

Pada
hari Galungan, jalanan di Bali akan terpasang hiasan di setiap sudut.
Hiasan ini yang disebut Penjor. Terbuat dari sebuah tiang bambu yang
menjulang tinggi sekitar delapan meter dihias dengan janur dan
dilengkapi oleh hasil bumi seperti padi, kelapa, jagung, buah-buahan dan
lainnya. Kita bisa berselfie dengan penjor-penjor yang mudah ditemukan
di sudut jalan di Bali.
- Ngelawang Barong

Tradisi
ini adalah mengusung barong berkeliling diluar pura. Ngelawang barong
dipercaya sebagai penyeimbang alam sehingga menjauhkan manusia dari bala
dan bahaya. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh anak kecil dengan iringan
tabuhan gendang dan kenong.
- Ngurek

Jika
ingin menyaksikan pertunjukan debus di Bali, kita harus melihat ngurek.
Ngurek sendiri adalah menusuk diri dengan keris dalam kondisi kerauhan
atau kesurupan.
- Perang Jempana

Ada
sebuah tradisi unik yang dapat disaksikan saat hari Kuningan, yakni
Perang Jempana. Tradisi ini dilakukan di beberapa tempat, salah satunya
di Banjar Timbrah dan Klungkung. Jempana atau Tandu yang membawa usungan
sesajen diarak ke pura untuk didoakan. Hal yang menarik para wisatawan
pada tradisi ini adalah keseruan yang terjadi di jalan ketika para
pengarak jempana saling beradu satu sama lain
- Tradisi Mekotek

Tradisi
ini dapat disaksikan di Desa Menggu di Mengwi, Denpasar. Disana para
pria di desa ini akan membawa tongkat sepanjang 3 meter dan melakukan
tradisi Mekotek, atau beradu tongkat dalam keadaan kesurupan.
- Pasar Tradisional Diserbu Pembeli Jelang Galungan
Beberapa
hari menjelang perayaan hari Galungan, pasar tradisional di Bali
diserbu pembeli. Selain mengejar buah-buahan, bumbu-bumbuan, para
pembeli juga mengejar janur untuk dianyam menjadi penjor. Tak heran jika
menjelang Galungan harga di pasar akan naik drastic
Demikian
fakta menarik seputar perayaan hari Galungan di Bali. Hari Galungan juga
akan diikuti oleh Hari Raya Kuningan yang jatuh pada tanggal 15 April
2015. Tak kalah sakralnya hari Kuningan juga akan dirayakan oleh umat
Hindu dengan meriah. Jadi bagi Anda yang ketinggalan momen Galungan,
tetap bisa menyaksikan kemeriahan hari raya Kuningan pada 15 April pekan
depan. Jangan lupa persiapan segala kebutuhan wisata Anda selama di
Bali.
Baca juga : Tips Mudah Berwisata di Bali
No comments:
Post a Comment